cara menggambar bayangan cermin cembung

311.2 Mengidentifkasi proses pembentukan bayangan pada cermin datar ,cermin cekung dan Cermin cembung. 3.11 Mendeskripsikan sifat-sifat cahaya, pembentukan bayangan, serta aplikasinya untuk menjelaskan penglihatan manusia, dan prinsip kerja alat optik C. Indikator Pencapaian Kompetensi Mikroskopbekerja dengan cara memperbesar bayangan objek dan mempertinggi daya pisah mata karena menggunakan dua lensa optik yaitu lensa objektif dan lensa okuler. Umumnya lensa objektif mampu memperbesar objek sebesar 10x, 45x dan 10x. sedangkan lensa okuler mampu memperbesar objek 5x, 10x dan 15x. perbesaran total yang dihasilkan CaraMelukis Pembentukan Bayangan Cermin Cembung Cara melukis pembentukan bayangan cermin cembung – Melakukan perhitungan matematis pada variabel cermin cembung, barangkali tidak terlalu rumit lagi bagi siswa. Apalagi siswa yang mau dan suka mengerjakan soal-soal fisika yang berkaitan dengan materi pemantulan pada cermin cembung. PembentukanBayangan pada Cermin Datar, Cekung, dan Cembung – MateriKimia. Bayangan bersifat maya (di belakang cermin) untuk mendapatkan seluruh bayangan benda pada cermin datar, kita harus. Source: www.youtube.com. Pembuktian cermin datar #4 – YouTube. Untuk melihat bayangan benda setinggi h, diperlukan cermin datar setinggi l dimana l = 1 Category Fisika X SMA. Fisikastudycenter.com- Contoh soal dan pembahasan lensa cembung dan lensa cekung materi fisika SMA kelas X. Soal No. 1. Suatu benda diletakkan di depan sebuah lensa cembung yang memiliki jarak titik fokus 8 cm. Tentukan jarak benda dari lensa jika diinginkan: a) bayangan yang terbentuk terletak 16 cm di belakang lensa. Combien De Temps Spermatozoide Rencontre Ovule. Ketika kalian bercermin, bayangan kalian tidak pernah dapat ditangkap dengan layar. Artinya, apabila di belakang cermin itu diletakkan layar, pada layar itu tidak akan tampak bayangan tersebut. hal ini dikarenakan cermin tersebut tidak tembus cahaya dan tidak ada sinar cahaya di belakang cermin yang berasal dari kalian. Bayangan seperti ini di sebut dengan bayangan maya atau bayangan semu. Bayangan maya selalu terletak di belakang cermin. Bayangan ini terbentuk karena sinar-sinar pantul yang teratur pada cermin. Oleh karena itu, kalian dapat menentukan sifat-sifat bayangan pada cermin datar. Sifat-sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin datar adalah sebagai berikut Bayangan maya. Bayangan sama tegak dengan bendanya. Bayangan sama besar dengan bendanya. Bayangan sama tinggi dengan bendanya. Jarak bayangan ke cermin sama dengan jarak benda ke cermin. Keteraturan sinar-sinar pantul pada cermin datar dapat digunakan untuk menggambarkan bayangan secara grafis dengan cara menggambarkan sinar datang dan sinar pantulnya. Lalu bagaimana langkah-langkah melukiskan pembentukan bayangan benda pada cermin datar? Nah, pada kesempatan kali ini kita akan belajar mengenai cara mudah menggambarkan bayangan benda pada cermin datar. Silahkan kalian simak baik-baik penjelasan berikut ini. Cara Melukis Bayangan Titik pada Cermin Datar Untuk melukis bayangan benda baik berupa titik, garis maupun objek dua dimensi, maka paling sedikit ada dua berkas sinar datang pada cermin. Kemudian lukis sinar-sinar pantulnya dengan menerapkan Hukum Snellius yaitu besar sudut datang harus sama dengan sudut pantul. Berikut ini gambar dan proses atau langkah-langkah melukis bayangan titik pada cermin datar. Langkah 1, tentukan jarak titik misalnya titik A dari cermin S yang digambarkan dalam bentuk garis hitam putus-putus. Kemudian, gambar sebuah titik dengan jarak yang sama dan letakkan di belakang cermin datar. Jarak ini kita sebut dengan jarak bayangan S’. Langkah 2, gambarlah dua berkas sinar datang sembarang ke permukaan cermin. Dengan menggunakan Hukum Snellius, gambar sinar pantul masing-masing berkas sinar datang tersebut. Dari gambar di atas, sudut datang dan sudut pantul sinar 1 adalah α, sedangkan sudut datang dan sudut pantul sinar 2 adalah β. Langkah 3, tarik garis perpanjangan sinar pantul 1 dan 2 yang berupa garis putus-putus sehingga kedua garis tersebut berpotongan di satu titik yaitu di titik A’. Nah, titik A’ ini merupakan bayangan dari titik A. Dari langkah-langkah di atas, kita ketahui bahwa bayangan titik yang terbentuk adalah hasil perpotongan perpanjangan sinar-sinar pantul. Oleh karena itu, sifat bayangan titik tersebut adalah maya atau semu dengan jarak ke cermin sama dengan jarak benda ke cermin. Cara Melukis Bayangan Garis pada Cermin Datar Konsep yang digunakan untuk melukiskan bayangan garis pada cermin datar pada dasarnya sama saja dengan konsep yang digunakan untuk melukiskan bayangan titik, bedanya adalah jumlah berkas sinar datang yang diperlukan untuk membentuk bayangan garis lebih banyak daripada bayangan titik. Namun sebelum mulai menggambar, kita ingat kembali bunyi Hukum Snellius pada pemantulan cahaya berikut ini. Sinar datang, garis normal dan sinar pantul terletak pada satu bidang datar. Sudut datang sama dengan sudut pantul. Sinar datang tegak lurus cermin akan dipantulkan kembali. Kemudian, untuk bisa memahami bagaimana caranya menggambar bayangan garis pada cermin datar, perhatikan gambar dan langkah-langkah berikut ini. Langkah 1, gambar sebuah garis misal garis AB, kemudian tentukan jarak garis tersebut ke cermin S. Setelah itu, gambar sebuah garis putus-putus di bagian belakang cermin dengan jarak ke cermin sama dengan jarak garis AB ke cermin. Jarak ini yang kita sebut dengan jarak bayangan S’. Langkah 2, lukislah 4 berkas sinar dengan ketentuan sebagai berikut. Sinar 1 berasal dari titik A kemudian datang tegak lurus ke permukaan bidang cermin. Sesuai dengan Hukum Snellius, maka sinar 1 akan dipantulkan kembali ke arah titik A. Sinar 2 berasal dari titik B kemudian datang tegak lurus ke permukaan bidang cermin. Dan karena tegak lurus, maka sinar ini juga akan dipantulkan kembali. Sinar 3 berasal dari titik A kemudian datang menuju titik pantul sinar 2. Dengan menggunakan Hukum Snellius, sinar 3 dipantulkan dengan sudut pemantulan sesuai dengan besarnya sudut datang sinar 3 yaitu sebesar α. Sinar 4 berasal dari titik B kemudian menuju di sembarang titik pada permukaan cermin. Sinar 4 ini merupakan sinar yang sejajar dengan sinar 3. Dengan menggunakan Hukum Snellius, sinar 4 juga akan dipantulkan dengan sudut pemantulan sesuai dengan besarnya sudut datang sinar 4 yaitu sebesar β. Langkah 3, tarik garis perpanjangan masing-masing sinar pantul. Perpanjangan garis sinar pantul 1 dan 3 berpotongan di titik A’ sedangkan perpanjangan garis sinar pantul 2 dan 4 berpotongan di titik B’. Kemudian, tarik garis dari titik A’ menuju titik B’. Nah garis A’B’ inilah yang merupakan bayangan dari garis AB. Dari langkah-langkah di atas, kita ketahui bahwa bayangan garis yang terbentuk adalah hasil perpotongan perpanjangan sinar-sinar pantul. Dengan mencermati gambar bayangan yang terbentuk, maka kita ketahui bahwa sifat bayangannya adalah maya, sama tegak, sama besar, sama tinggi dan jarak bayangan ke cermin sama dengan jarak benda ke cermin. Cara Melukis Bayangan Objek 2D/3D pada Cermin Datar Dengan menggunakan cara yang sama, maka bayangan benda dua dimensi dan tiga dimensi dapat terbentuk oleh cermin datar. Proses pembentukan bayangannya sama seperti pada benda garis. Hal yang paling penting adalah dalam setiap proses pembentukan bayangan, Hukum Snellius pada pemantulan cahaya harus selalu berlaku. Berikut ini adalah gambar proses pembentukan bayangan benda 2D/3D pada cermin datar. Untuk benda yang bukan berupa titik atau garis, kalian akan mendapatkan bahwa ukuran bayangan benda persis sama dengan ukuran bendanya. Benda dan bayangan hanya berbeda dalam hal arah kiri dan kanannya. Dari gambar di atas, bagian kiri benda menjadi bagian kanan bayangan dan sebaliknya. Peristiwa ini disebut pembalikan sisi lateral inversion. Oleh karena adanya pembalikan sisi ini, tulisan yang hendak dibaca melalu cermin, penulisan hurufnya harus dibalik. Prinsip inilah yang menjadi jawaban kenapa tulisan “AMBULANCE” pada mobil pengantar pasien rumah sakit hurufnya terbalik. Demikianlah artikel tentang cara melukiskan pembentukan bayangan titik, garis dan objek 2 dimensi atau 3 dimensi pada cermin datar. Semoga dapat bermanfaat untuk Anda. Apabila terdapat kesalahan tanda, simbol, huruf maupun angka dalam penulisan artikel. Terimakasih atas kunjungannya dan sampai jumpa di artikel berikutnya. Cermin cembung atau cermin konveks adalah cermin lengkung yang bagian luarnya dapat memantulkan cahaya. Cermin cembung disebut juga cermin negatif dan cermin divergen. Disebut cermin negatif karena titik fokus berada di belakang cermin yang merupakan titik potong perpanjangan sinar-sinar pantul dari berkas sinar datang yang sejajar. Oleh karena itu, jarak fokus f cermin cembung berharga negatif. Cermin cembung disebut juga cermin divergen karena menyebarkan sinar-sinar yang jatuh padanya. Sifat ini merupakan kebalikan dari sifat cermin cekung yang mengumpulkan sinar atau konvergen. Penggunaan cermin cembung bisa kita temui pada kaca spion kendaraan, teko yang mengkilap serta pelukis anamorfik pelukis yang melihar ke cermin cembung, bukan ke kanvas pada saat melukis. Untuk melukis pembentukan bayangan oleh cermin cembung, kita dapat menggunakan 2 metode, yaitu metode praktis dan metode konseptual. Dengan metode praktis, pembentukan bayangan dapat dilukiskan menggunakan sinar-sinar istimewa pada cermin cembung. Sedangkan dengan metode konseptual, pembentukan bayangan dapat dilukiskan tanpa menggunakan sinar-sinar istimewa. Untuk lebih jelas mengenai 2 metode tersebut, simak penjelasan berikut. Melukis Bayangan pada Cermin Cekung Menggunakan Sinar Istimewa Melukis pembentukan bayangan pada cermin cembung menggunakan sinar istimewa merupakan cara yang paling mudah dan praktis, akan tetapi kalian harus hapal sinar-sinar istimewa pada cermin cembung. Lalu seperti apa sinar-sinar istimewa pada cermin cembung tersebut? Perhatikan gambar di bawah ini. Berdasarkan gambar di atas, sinar-sinar istimewa pad cermin cembung dapat dijelaskan sebagai berikut. Sinar datang sejajar sumbu utama dipantulkan seolah-olah berasal dari titik fokus F. Sinar datang yang menuju titik fokus F dipantulkan sejajar sumbu utama. Sinar datang yang menuju ke titik pusat kelengkungan M dipantulkan kembali seolah-olah berasal dari titik pusat kelengkungan tersebut. Untuk menggambarkan proses pembentukan bayangan pada cermin cembung, kita cukup menggunakan dua dari ketiga berkas sinar istimewa tersebut. Langkah-langkah yang dapat kalian gunakan untuk menggambar bayangan pada cermin cembung adalah sebagai berikut. Langkah pertama, gambarkan cermin cembung lengkap dengan bagian-bagiannya serta sebuah garis, misalnya garis AB. Garis AB digambar untuk melambangkan tinggi benda. Adapun garis AB tidak perlu terlalu tinggi. Kemudian letakkan garis tersebut di depan cermin cembung seperti yang ditunjukkan pada gambar berikut ini. Langkah kedua, gambarkan sinar istimewa ke-1. Kalian bebas memilih sinar istimewa yang mana. Sebagai contoh, kita pakai sinar istimewa yang pertama yaitu sinar datang sejajar sumbu utama dipantulkan seolah berasal dari titik fokus. Letakkan pangkal sinar datang di titik B kemudian tarik garis perpanjangan sinar pantul menuju titik fokus garis putus-putus seperti yang diperlihatkan pada gambar berikut. Langkah ketiga, gambarkan sinar istimewa ke-2. Kalian bisa memilih dua sinar istimewa yang tersisa. Sebagai contoh, kita gunakan sinar istimewa yang ketiga yaitu sinar datang menuju ke titik pusat kelengkungan dipantulkan kembali seolah-olah berasal dari titik pusat kelengkungan tersebut. Letakkan pangkal sinar datang di titik B kemudian tarik garis perpanjangan sinar datang/sinar pantul menuju titik pusat kelengkungan cermin garis putus-putus seperti yang diperlihatkan pada gambar berikut ini. Langkah keempat, titik yang merupakan perpotongan antara sinar pantul-1 dan sinar pantul-2 diberi nama B’. Titik ini merupakan bayangan dari titik B. Kemudian garis tegak lurus sumbu utama ditarik dari titik B’ ke arah sumbu utama. Titik ini diberi nama A’ yang merupakan bayangan dari titik A sehingga A’B’ merupakan bayangan dari garis AB. Jelasnya, perhatikan gambar berikut ini. Selesai. Sampai tahap ini kita sudah berhasil melukiskan bayangan dari garis AB yang dibentuk oleh cermin cembung. Bagaimana sangat mudah bukan? Dari gambar bayangan yang diperoleh dapat kita simpulkan bahwa sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin cembung adalah maya, tegak dan diperkecil. Letak bayangan objek juga selalu berada di antara titik O dan F. Berbeda dengan cermin cekung di mana sifat bayangan selalu berbeda ketika letak benda berubah, pada cermin cembung, letak benda tidak mempengaruhi sifat bayangan. Jadi, mau dekat atau jauh jarak benda terhadap cermin cembung, sifat bayangan yang dihasilkan akan selalu sama. Melukis Bayangan pada Cermin Cekung Tanpa Sinar Istimewa Selain menggunakan sinar-sinar istimewa, pembentukan bayangan pada cermin cembung juga dapat dilukiskan menggunakan Hukum Snellius pada pemantulan cahaya. Masih ingatkah kalian dengan bunyi Hukum Snellius ini? Berikut ini adalah bunyi Hukum Snellius pada pemantulan cahaya. 1 Sinar datang, garis normal dan sinar pantul terletak pada satu bidang datar. 2 Sudut datang sama dengan sudut pantul. Secara matematis, persamaan sudut datang dan sudut pantul dituliskan dalam bentuk rumus berikut. 3 Sinar datang tegak lurus cermin akan dipantulkan kembali. Kelebihan melukiskan bayangan menggunakan Hukum Snellius adalah kita tidak perlu menghafal sinar-sinar istimewa pada cermin cembung. Namun, kekurangannya adalah kita harus benar-benar akurat dalam menentukan sudut datang dan sudut pantulnya sehingga diperlukan sebuah busur dan waktu yang relatif lama jika menggambar secara manual. Satu hal yang perlu kalian ketahui adalah bahwa sebenarnya sinar-sinar istimewa pada cermin cembung juga diperoleh dari konsep Hukum Snellius di atas. Langkah-langkah melukis bayangan pada cermin cembung tanpa menggunakan sinar-sinar istimewa adalah sebagai berikut. Langkah pertama, gambarkan cermin cembung lengkap dengan bagian-bagiannya serta sebuah garis, misalnya garis AB dan letakkan garis tersebut di depan cermin cembung seperti yang ditunjukkan pada gambar berikut ini. Langkah kedua, gambarkan seberkas sinar datang ke sembarang arah dengan titik pangkalnya berada di titik B dan gambar garis putus-putus dimulai dari titik pusat kelengkungan cermin melewati ujung sinar datang. Garis putus-putus ini berfungsi sebagai garis normal. Kemudian nyatakan sudut yang dibentuk antara sinar datang dengan garis normal dengan variabel sudut, misalnya α. Sudut ini merupakan sudut datang. Perhatikan gambar di bawah ini. Langkah ketiga, gambarkan sinar pantul dengan sudut pantul sama dengan sudut datang yaitu sebesar α. Kemudian tarik perpanjangan garis sinar pantul ke belakang cermin garis putus-putus seperti yang ditunjukkan gambar berikut ini. Langkah keempat, dengan cara yang sama seperti pada langkah sebelumnya, gambarkan sinar datang kedua di sembarang arah, garis normal, sinar pantul, serta perpanjangan sinar pantulnya dengan ketentuan bahwa sudut datang sama dengan sudut pantul gunakan variabel sudut β seperti yangdiperlihatkan pada gambar berikut ini. Langkah kelima, jika kalian melukiskannya dengan benar dan akurat maka sinar-sinar pantulnya akan berpotongan tepat di titik yang sama ketika menggunakan sinar-sinar istimewa. Kemudian gambar garis A’B’ secara tegak lurus dari titik perpotongan sinar pantul menuju sumbu utama cermin. Garis A’B’ adalah bayangan dari garis AB. Bagaimana menurut kalian? Tidak terlalu sulit bukan? Sebenarnya dalam melukiskan pembentukan bayangan baik pada cermin datar, cermin cembung, maupun cermin cekung, konsep utamanya adalah Hukum Snellius pada pemantulan cahaya. Oleh karena itu, kalian harus benar-benar memahami Hukum Snellius tersebut. Cermin cekung adalah cermin lengkung yang bagian dalamnya dapat memantulkan cahaya. Misalnya, bagian dalam sendok dan reflektor lampu senter. Cermin cekung disebut cermin positif atau cermin konvergen, karena sifat cermin cekung yang mengumpulkan atau memusatkan sinar yang jatuh padanya. Jika sinar-sinar sejajar mengenai permukaan sebuah cermin cekung, maka pantulan sinar-sinar tersebut akan berpotongan pada sebuah titik yang disebut titik fokus atau titik api utama. Pada pemantulan cahaya oleh cermin cekung, jarak antara benda dan cermin mempengaruhi bayangan yang dihasilkan. Bayangan yang dibentuk oleh cermin cekung merupakan perpotongan langsung dari sinar-sinar pantul atau merupakan perpotongan dari perpanjangan sinar-sinar pantul. Oleh karena itu, bayangan yang dihasilkan oleh cermin cekung dapat bersifat nyata atau maya. Untuk melukis pembentukan bayangan oleh cermin cekung, kita dapat menggunakan 2 cara yaitu cara praktis dan cara konseptual. Dengan cara praktis, pembentukan bayangan dapat dilukiskan menggunakan sinar-sinar istimewa pada cermin cekung. Sedangkan dengan cara konseptual, pembentukan bayangan dapat dilukiskan tanpa menggunakan sinar-sinar istimewa. Untuk lebih jelas mengenai dua metode tersebut, simak penjelasan berikut ini. Melukis Bayangan pada Cermin Cekung Menggunakan Sinar Istimewa Melukis pembentukan bayangan pada cermin cekung menggunakan sinar istimewa merupakan cara yang paling mudah dan praktis, akan tetapi kalian harus hapal sinar-sinar istimewa pada cermin cekung. Lalu seperti apa sinar-sinar istimewa pada cermin cekung tersebut? Perhatikan gambar di bawah ini. Berdasarkan gambar di atas, sinar-sinar istimewa pad cermin cekung dapat dijelaskan sebagai berikut. Sinar datang sejajar sumbu utama akan dipantulkan melalui titik fokus F lihat gambar A. Sinar datang melalui titik fokus F akan dipantulkan sejajar sumbu utama lihat gambar B. Sinar datang melalui titik pusat kelengkungan P akan dipantulkan kembali melalui titik pusat tersebut lihat gambar C. Untuk menggambarkan proses pembentukan bayangan pada cermin cekung, kita cukup menggunakan dua dari ketiga berkas sinar istimewa tersebut. Langkah-langkah yang dapat kalian gunakan untuk mencari bayangan pada cermin cekung adalah sebagai berikut. Langkah pertama, gambarkan cermin cekung lengkap dengan bagian-bagiannya serta sebuah garis, misalnya garis AB. Garis AB digambar untuk melambangkan tinggi benda. Adapun garis AB tidak perlu terlalu tinggi. Kemudian letakkan garis tersebut di depan cermin cekung seperti yang ditunjukkan pada gambar berikut ini. Langkah kedua, gambarkan sinar istimewa ke-1. Kalian bebas memilih sinar istimewa yang mana. Sebagai contoh, kita pakai sinar istimewa yang pertama yaitu sinar datang sejajar sumbu utama dipantulkan melalui titik fokus. Letakkan pangkal sinar datang di titik B seperti yang diperlihatkan pada gambar berikut. Langkah ketiga, gambarkan sinar istimewa ke-2. Kalian bisa memilih dua sinar istimewa yang tersisa. Sebagai contoh, kita gunakan sinar istimewa yang kedua yaitu sinar datang melalui titik fokus dipantulkan sejajar sumbu utama. Letakkan pangkal sinar datang di titik B seperti yang diperlihatkan pada gambar berikut ini. Langkah keempat, titik yang merupakan perpotongan antara sinar pantul-1 dan sinar pantul-2 diberi nama B’. Titik ini merupakan bayangan dari titik B. Kemudian garis tegak lurus sumbu utama ditarik dari titik B’ ke arah sumbu utama. Titik ini diberi nama A’ yang merupakan bayangan dari titik A sehingga A’B’ merupakan bayangan dari garis AB. Jelasnya, perhatikan gambar berikut ini. Sampai tahap ini kita sudah selesai menggambarkan bayangan garis AB. Bagaimana cukup mudah bukan? Satu hal yang perlu kalian ingat, jika benda atau objek berada di ruang I cermin cekung yaitu diantara titik O dan F, maka bayangan benda akan berada di belakang cermin dan terbentuk dari perpotongan perpanjangan sinar-sinar pantul sehingga bayangan bersifat maya. Coba kalian gambarkan sendiri. Melukis Bayangan pada Cermin Cekung Tanpa Sinar Istimewa Selain menggunakan sinar-sinar istimewa, pembentukan bayangan pada cermin cekung juga dapat dilukiskan menggunakan Hukum Snellius pada pemantulan cahaya. Masih ingatkah kalian dengan bunyi Hukum Snellius ini? Berikut ini adalah bunyi Hukum Snellius pada pemantulan cahaya. 1 Sinar datang, garis normal dan sinar pantul terletak pada satu bidang datar. 2 Sudut datang sama dengan sudut pantul. Secara matematis, persamaan sudut datang dan sudut pantul dituliskan dalam bentuk rumus berikut. 3 Sinar datang tegak lurus cermin akan dipantulkan kembali. Kelebihan melukiskan bayangan menggunakan Hukum Snellius adalah kita tidak perlu menghafal sinar-sinar istimewa pada cermin cekung. Namun, kekurangannya adalah kita harus benar-benar akurat dalam menentukan sudut datang dan sudut pantulnya sehingga diperlukan sebuah busur dan waktu yang relatif lama jika menggambar secara manual. Satu hal yang perlu kalian ketahui adalah bahwa sebenarnya sinar-sinar istimewa pada cermin cekung diperoleh dari konsep Hukum Snellius di atas. Langkah-langkah melukis bayangan pada cermin cekung tanpa menggunakan sinar-sinar istimewa adalah sebagai berikut. Langkah pertama, gambarkan cermin cekung lengkap dengan bagian-bagiannya serta sebuah garis, misalnya garis AB dan letakkan garis tersebut di depan cermin cekung seperti yang ditunjukkan pada gambar berikut ini. Langkah kedua, gambarkan seberkas sinar datang ke sembarang arah dengan titik pangkalnya berada di titik B dan gambar garis putus-putus dimulai dari ujung sinar datang yang berada di permukaan cermin cekung menuju titik pusat kelengkungan cermin P. Garis putus-putus ini berfungsi sebagai garis normal. Kemudian nyatakan sudut yang dibentuk antara sinar datang dengan garis normal dengan variabel sudut, misalnya α. Sudut ini merupakan sudut datang. Perhatikan gambar di bawah ini. Langkah ketiga, gambarkan sinar pantul dengan sudut pantul sama dengan sudut datang yaitu sebesar α. Langkah keempat, dengan cara yang sama seperti pada langkah sebelumnya, gambarkan sinar datang kedua di sembarang arah, garis normal dan juga sinar pantulnya dengan ketentuan bahwa sudut datang sama dengan sudut pantul gunakan variabel sudut β seperti yang diperlihatkan pada gambar berikut ini. Langkah kelima, jika kalian melukiskannya dengan benar dan akurat maka sinar-sinar pantulnya akan berpotongan tepat di titik yang sama ketika menggunakan sinar-sinar istimewa. Kemudian gambar garis A’B’ secara tegak lurus dari titik perpotongan sinar pantul menuju sumbu utama cermin. Garis A’B’ adalah bayangan dari garis AB. Bagaimana menurut kalian? Tidak terlalu sulit bukan? Sebenarnya dalam melukiskan pembentukan bayangan baik pada cermin datar, cermin cekung, maupun cermin cembung, konsep utamanya adalah Hukum Snellius pada pemantulan cahaya. Oleh karena itu, kalian harus benar-benar memahami Hukum Snellius tersebut.

cara menggambar bayangan cermin cembung