struktur organisasi klub sepak bola
Mulaidari struktur organisasi klub, seperti asisten pelatih, pelatih kiper, pelatih fisik, physioterapi, pemandu bakat, dan lainnya hingga struktur penunjang kegiatan sepak bola, seperti stadion dan fasilitas latihan.
Strukturorganisasi UKM BOLA VOLI 2022-2023 : Pelatih : Danang sarwedi pembina : Fajar Yuda Swastana S. T. PENGURUS HARIAN UKM BOLA VOLI UAD BADAN PENGURUS HARIAN UKM BOLA VOLI UAD. DIVISI HUMAS Ketua : Hasnia Anggota : 1. Assegaf Catur Jati Pangestu 2. Gilang Dwisugi Widjaya 3.
Andasedang membaca artikel contoh ad art klub bola voli. Hal terpenting adalah klub selalu memiliki rasa lapar yang sama, dan. Organisasi ini bernama organisasi siswa intra sekolah (osis) sma al hikmah surabaya. Contoh Susunan Pengurus Sepak Bola Dunia Sosial . Contoh Susunan Pengurus Sepak Bola Dunia Sosial . Proposal Bumdes 2017 Ilustrasi
StrukturOrganisasi PPID; Tugas dan Fungsi PPID; Visi Misi PPID; Virtual Visit PPID PPATK; Sunday, July 17, 2022. PPATK Sebut Dana Investasi Bodong, Viral Blast Mengalir ke 6 Klub Sepak Bola Indonesia. Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) ungkap uang investasi bodong trading Viral Blast mengalir ke sejumlah klub sepak bola di
Bagikan Contoh Surat Rekomendasi Dari Klub Sepak Bola. Admin blog Kumpulan Surat Penting juga mengumpulkan gambar-gambar lainnya terkait contoh surat permohonan pertandingan persahabatan sepak bola dibawah ini. Contoh Surat Tembusan Ke Bupati - Contoh Surat. Contoh Surat Undangan Sepak Bola - Cuitan Dokter (Nathan Yates)
Combien De Temps Spermatozoide Rencontre Ovule. 100% found this document useful 7 votes7K views5 pagesOriginal TitleSK PENGURUS SSB DARMA PUTRACopyright© © All Rights ReservedShare this documentDid you find this document useful?100% found this document useful 7 votes7K views5 pagesSK Pengurus SSB Darma PutraOriginal TitleSK PENGURUS SSB DARMA PUTRAJump to Page You are on page 1of 5 You're Reading a Free Preview Page 4 is not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime.
Jika Anda memiliki uang cukup untuk membentuk sebuah tim sepak bola dalam rangka mengikuti kompetisi antara desa, maka Anda hanya butuh menunjuk satu orang untuk menjadi pelaksana. Si pelaksana, atau yang juga bisa disebut sebagai manajer tim, dapat melaksanakan berbagai tugas sekaligus. Ia mengumpulkan pemain, membentuk tim pelatih, menyediakan perlengkapan tim, mempersiapkan transportasi, mengurus pendaftaran sekaligus melakukan koordinasi dengan panitia, mencari massa pendukung, hingga mengurus pengambilan hadiah jika timnya memenangi turnamen. Ya, hal ini memungkinkan untuk dikerjakan seorang diri saja asalkan skala kompetisi yang diikuti relatif kecil. Namun lain ceritanya jika yang diurus adalah sebuah klub sepak bola profesional. Anda membutuhkan orang-orang dengan kompetensi tertentu di mana pembagian kerja dan tugas sudah dirumuskan dengan jelas. Klub sepak bola tidak ubahnya sebuah perusahaan. Ia memiliki sumber pendapatan, biaya, dan memiliki tujuan untuk berkembang. Mau seberapa jauh klub melangkah, seberapa hebat klub berprestasi, dan seberapa terkenal klub di mata publik adalah hal-hal yang harus dirumuskan. Harus terukur dan terarah, tidak asal jalan. Dan sebagaimana telah diuraikan, untuk mencapai tujuan ini, diperlukan orang-orang yang tepat di balik layar, yaitu sumber daya manusia yang mampu melakukan pekerjaannya masing-masing sesuai dengan kompetensi dan pengalaman yang dimiliki. Terdapat empat fungsi dasar yang menentukan perjalanan klub, yaitu finansial, sepak bola, operasional, dan marketing. Berikut fungsi dan perannya masing-masing Finansial Dalam organisasi apapun, keberadaan seseorang yang paham finansial amatlah krusial. Seperti halnya tugas seorang direktur keuangan pada umumnya, tugas utama direktur keuangan klub sepak bola adalah mengatur keuangan klub, termasuk memberikan rekomendasi bagaimana cara meningkatkan pendapatan sekaligus menekan biaya. Pertumbuhan klub secara finansial akan amat tergantung pada orang-orang ini. Semakin sehat keuangan klub, tentu prestasi mereka di lapangan akan meningkat juga. Seorang direktur keuangan wajib memiliki pengetahuan terhadap akuntansi, manajemen dan finansial secara umum dan juga tentang industri sepak bola. Menyusun anggaran tahunan dan analisa bisnis jangka panjang juga menjadi tugasnya, sekaligus memberi informasi kepada direktur sepak bola tentang seberapa besar uang transfer yang tersedia untuk dibelanjakan. Sepak bola Direktur sepak bola, atau direktur olahraga, atau lebih populer dengan istilah director of football adalah jabatan prestisius yang amat penting bagi klub-klub sepak bola sekarang ini. Tugas utama mereka tidaklah diatur secara baku, tergantung dari keinginan dan kebutuhan dari klub itu sendiri. Sosok direktur sepak bola ini dapat bertindak seperti layaknya duta klub, direktur teknik, ataupun general manager yang menjadi penyambung antara para direktur lain dengan pihak pemilik. Jika berperan sebagai duta klub, biasanya sosok terkenal yang dipilih mengisi posisi, misalnya Sir Bobby Charlton di Manchester United, Matthias Sammer di Bayern Muenchen, atau Zinedine Zidane yang sempat menjabatnya di Madrid tahun 2011 sebelum menjadi asisten pelatih Carlo Ancelotti sekarang. Direktur sepak bola dapat bekerja sama dengan manajer tim. Manajer tim akan memberikan daftar pemain yang diincar, lalu direktur sepak bola menganalisanya apakah pemain ini dapat dibeli sesuai dengan anggaran, juga melihat apakah si pemain cocok dengan karakter dan nilai-nilai yang dimiliki oleh tim. Setelah mendapatkan nama yang cocok, direktur sepak bola dapat meminta pemandu bakat untuk mengamati pemain incaran, ataupun datang langsung untuk bernegosiasi dengan pemilik klub lain. Kemampuan dalam negosiasi amat penting untuk pemilik posisi ini. Dengan anggaran yang umumnya terbatas, direktur sepak bola kerap berseberangan dengan keinginan suporter ataupun pelatih. Untuk itulah direktur sepak bola perlu memiliki kemampuan untuk berkomunikasi dan dekat dengan suporter agar mereka memahami apa yang terjadi pada klub. Jika berfungsi sebagai direktur teknik, direktur sepak bola juga memiliki tanggung jawab atas pengembangan pemain muda, karena ia memang membawahi seluruh pelatih, pemandu bakat dan juga tenaga medis. Menjadi direktur sepak bola tidaklah mudah. Ia dituntut untuk mengakomodir banyak kepentingan, seperti kepentingan dari pelatih, pemain, hingga suporter. Tidak jarang pula pekerjaannya diintervensi oleh presiden klub yang merupakan atasannya. Operasional Sederhananya, direktur operasional mengurus hal-hal yang berbau rumah tangga’. Dalam hal klub sepak bola, urusan ini mencakup hal-hal administrasi seperti pembayaran gaji dan segala keperluan dokumentasi yang dibutuhkan. Untuk itulah diperlukan orang-orang yang mengerti dinamika organisasi dan juga ilmu hukum. Tugasnya juga mencakup penyelesaian kontrak pemain dan juga segala perjanjian dengan pihak ketiga terkait pengadaan barang atau jasa. Divisi ini juga bertugas untuk menyelenggarakan pertandingan kandang dan mengatur perjalanan tandang yang dilakukan oleh klub, dimulai dari transportasi hingga akomodasi. Marketing and Communication Keberadaan divisi ini jelas penting bagi klub sepak bola. Memanfaatkan potensi pasar yang amat besar dari sebuah cabang olahraga yang memiliki reputasi global adalah tugas utama mereka. Dari sisi marketing, amat penting bagi mereka untuk memperkenalkan klub lebih luas lagi hingga ke seluruh penjuru dunia. Laga pre-season atau mid-season break merupakan dua contoh hal yang menjadi agenda tetap bagi divisi pemasaran dari klub. Tidak hanya itu, mereka juga harus merumuskan strategi pemasaran produk yang mereka jual seperti jersey, pernak-pernik, dan sebagainya. Jalinan kerjasama dengan pihak sponsor juga menjadi tanggung jawab mereka. Dengan demikian, divisi ini memang menghasilkan uang yang banyak untuk klub, sementara divisi-divisi lainnya bertugas mengelolanya. Sementara dalam hal komunikasi, pembuatan website yang mudah diakses dan user friendly juga tak kalah penting untuk menggaet penggemar baru. Bukan hanya mengasuh website, tapi juga mengontrol penggunaan akun resmi media sosial klub. Tugas lainnya dari departemen komunikasi adalah menjembatani hubungan klub dengan pihak eksternal seperti klub lain, suporter, maupun federasi sepak bola.
Estrutura Operacional de um Clube de Futebol Quando Gerente de Marketing e Relacionamento do Flamengo queria entender na prática um pouco mais da estrutura dos clubes de futebol, e depois de ler vários livros como A bola não entra por acaso, Soccernomics, entre outros, programei por minha conta encontros com executivos de Marketing dos principais clubes europeus e também de algumas das mais importantes empresas ligadas ao esporte por lá. Quase no fim de meu primeiro ano no clube, embarquei para o velho continente e estive no Chelsea, Tottenham e nas empresas CSM e IMG na Inglaterra, no Milan e na Inter na Itália, no Porto e no Benfica em Portugal e no Bayern na Alemanha. Dois anos mais tarde, pouco depois da minha saída do Flamengo, segui com o mesmo projeto nos principais clubes brasileiros. Estive com executivos de Marketing e também com suas equipes, no Inter e Grêmio em Porto Alegre, Atlético e Coritiba em Curitiba, Bahia e Vitória em Salvador, Corinthians, São Paulo, Palmeiras e Santos em São Paulo e Santos, Cruzeiro e Atlético em BH, e mais recentemente no Goiás e Vila Nova em Goiânia. Trocamos muitas ideias, fiz muitas observações, anotei tudo que me parecia importante, e até o que não parecia, mas que no futuro poderia vir a ser, e tudo isso somado me levou à algumas conclusões, mas nenhuma é definitiva, nenhuma é a fonte final da sabedoria, pois cada clube precisa se adaptar a sua realidade, região, cultura, mas esse pequeno resumo pode servir como um Norte. Uma estrutura enxuta e profissional em geral é montada da seguinte maneira Um Board, comandado pelo Presidente eleito e formado por alguns conselheiros, também eleitos, que podem ser chamados de diretores ou vice-presidentes como fazem em alguns clubes. Esses membros podem ser especialistas em determinadas áreas específicas, como Jurídico, Corporativa, Marketing. O conceito é que nesse grupo haja membros voluntários, com vivências importantes e variadas, reunindo-se em média uma vez por semana, para discutir os rumos do clube e repassar as decisões ali tomadas ao CEO. Logo abaixo do Board temos o CEO ou Diretor Geral, profissional, remunerado, responsável por executar as estratégias decididas pelo Board. A seguir a estrutura enxuta e profissional apresenta três ou quatro Diretores Executivos comandando as áreas Corporativa, Futebol, Marketing e Jurídica, sendo que esta última pode fazer parte da área Corporativa. A área Corporativa engloba basicamente TI, Infra, Administrativo-Financeiro, Patrimônio, Controladoria e o Jurídico* O Futebol é ligado a seleção, vulgo peneira, e formação da Base, Inteligência Competitiva, Área Médica e, naturalmente, o Futebol Profissional. No Marketing, por ser minha especialidade vou desmembrá-lo um pouco mais, ficam o departamento Comercial ou Negócios, responsável pela geração de receitas diretas ou presentes; o departamento de Relacionamento ou Serviços de Marketing, com foco total nas receitas indiretas ou futuras e o departamento de Comunicação, que tem por objetivo divulgar e cuidar da imagem do clube, de seus diretores, VPs, executivos, Presidente e principalmente dos jogadores, gerar conteúdo e reforçar e apoiar todas as ações do Comercial/Negócios e Relacionamento. Essa estrutura, além de ter sido inspirada nas reuniões e conversas que tive, é baseada nos conceitos de Lou Imbriano, o homem que revolucionou o New Englands Patriots, no seu livro Winning the Costumer. O Departamento Comercial ou Negócios é totalmente focado em monetizar todos os espaços e ativos do clube, tendo por base as metas de faturamento decididas pelo Board e, como limitador, trabalhar apenas com patrocinadores que estejam alinhados com o perfil e objetivos do clube. As subdivisões são Licenciamento, Patrocínios, Captação PF e PJ, Arena e Venda de Conteúdo, este gerado pelo Departamento de Comunicação. O Departamento de Relacionamento ou Serviços de Marketing é encarregado de fazer a análise de comportamento do “consumidor”, de organizar e operar os eventos e ativações, responsabilidade social, patrimônio histórico ou memória, do projeto Sócio Torcedor e por todas as ações e relações que incluam os stakeholders, incluindo aí sócios, patrocinadores, torcedores, torcidas, sócio torcedor e, principalmente, os jogadores desde a base aos profissionais. Por último, e não menos importante, o Departamento de Comunicação, onde o trabalho de apoio a todas as áreas e ao Board e geração de conteúdo, além da relação com a mídia em geral, são os objetivos principais, ficando ela dividida em Assessoria de Imprensa, Tv Clube e Redes Sociais. Na grande maioria das entidades que visitei e nas muitas conversas que tive, todos são unânimes sobre a importância de haver um setor responsável pelo Branding, que tenha por objetivo esclarecer todos no clube, desde o faxineiro e segurança até o presidente e membros eleitos, da importância do alinhamento da marca não permitindo qualquer desvio do perfil e espírito do clube, defendendo-o, não apenas materialmente como também nas relações com terceiros. Esse profissional responde diretamente ao CEO ou Diretor Geral, tendo assim autonomia para auxiliar todas as áreas quanto a compreensão da importância do Branding, sendo que a equipe de designers estaria também sob sua responsabilidade. Essa estrutura hierárquica é uma base para o funcionamento geral. Há relações laterais onde, por exemplo, o responsável pela adaptação, acompanhamento e solução de problemas do dia a dia dos jogadores – um concierge, responde não somente ao Gerente de Relações como também ao Gerente de Futebol e, evidentemente que com o crescimento do faturamento e dos projetos como Sócio Torcedor e/ou uma Arena própria com grande capacidade, as áreas podem ser desmembradas e ampliadas, criadas novas gerências e/ou diretorias, desde que com o objetivo de desenvolver novas fontes de receitas e não de encaixar amigos ou indicados buscando apoio político. No caso de clubes menores, áreas e departamentos podem ser absorvidos por outros setores e em algumas situações onde não envolva o relacionamento direto com o clube, terceirizadas. Mas essas outras relações não hierárquicas é assunto pra novo artigo. Autor Fred MourãoCoordenador do curso de MBA em Gestão e Marketing Esportivo da Trevisan Escola de Negócios, na unidade Rio de Janeiro
Kegiatan olahraga agar dapat mencapai tujuan misi yang hendak dicapai suatu klub olahraga diperlukan sebuah manajemen dan organisasi yang baik. Dalam organisasi olahraga yang baik harus memenuhi syarat-syarat sebagai organisasi olahraga, sehingga dengan hal tersebut dapat mewujudkan suatu olahraga yang sehat, baik dan berjalan dengan lancar. Dalam suatu organisasi juga harus memperhatikan prinsisp-prinsip dalam sebuah organisasi. Unsur-unsur organisasi dalam Klub sepak bola PERSIS Solo 1 Pengurus Secara keorganisasian PERSIS Solo terorganisasi dengan baik karena sudah sesuai dengan unsur-unsur organisasi. Unsur-unsur masing. Pengurus menjadi unsur yang paling penting dalam sebuah organisasi sepak bola. Kegiatan yang dilakukan oleh pengurus sebagai unsur penting organisasi dalam PERSIS Solo bertujuan untuk menghasilkan kualitas kerja yang baik dan memajukan organisasi sehingga organisasi menjadi sehat dan berjalan dengan baik. Pengurus ditempatkan dalam sebuat struktur organisasi dengan disesuaikan dengan bidang dan kemampuan masing-masing. Susunan pengurus hendaknya menyesuaikan kebuatuhan pada suatu organisasi. PERSIS Solo membutuhkan pengaturan pengorganisasian secara profesional, berkualitas dan berdaya guna maka diperlukan kepengurusan yang solid seperti 1 Dewan Penasehat; 2 Kepengurusan; 3 Pengurus Harian; dan 4 pengurus pleno yang terdiri dari pengurus harian ditambah dengan kepengurusan dibawahnya seperti bagian-bagian. Adapun wujud struktur organisasi dalam PERSIS Solo menurut Surat Keputusan Nomor 001 / FMR-MUSCAB PERSIS – Solo/ KPTS/I/ 2007 adalah sebagai berikut Susunan pengurus klub sepak bola PERSIS Solo dari tahun 2006 – 2011 1. Pelindung MUSPIDA KOTA SURAKARTA 2. Penasihat 1. KRH. Suhadi Darmodipura 2. KH. Ali Pono 3. Drs. Suwarno, AT 4. Bambang Slameto, 5. Hong Widodo 6. Sy. Halim Perdana A. PENGURUS HARIAN Ketua Umum FX. Hadi Rudyatmo Ketua Harian Drs. Yosca Herman Soedrajad Ketua Bidang Organisasi dan anggota AW. Budi Raharjo Ketua Bidang Pembinaan H. Abimanyu Ketua Bidang Usaha dan Promosi Budi Suharto, Wakil Sekertaris Drs. Danang Prabowo Bendahara Sumartono Hadinoto Wakil Bendahara S. Haryadi B. BAGIAN – BAGIAN Bagian Organisasi dan Anggota 1. Darmadi 2. Sapto JP. Bagian Pembinaan koordinator Drs. Waluyo, ─ Persis Senior Sukisno ─ Persis Yunior H. Abdul Hamid Jamado ─ SSB Drs. Agus Pratikno ─ Sepak Bola Wanita/Futsal Fadillah Umar, ─ Komisi Litbang 1. Prof. Drs. Mulyono B 2. Muchsin Douwes. MARS ─ Komisi Pelatih FC. Suharto ─ Komisi Disiplin 1. Ari Sumarwono 2. Rosyid Tohir ─ Komisi Keamanan 1. Sutrisna 2. Dwi Nugroho 3. Didik Budi Raharjo Bagian Wasit dan Kompetisi ─ Komisi wasit Djonet Dwiarso, SE ─ Komisi Kompetisi 1. Drs. Mahendra Wiseno 2. Chaidir Ramli Bagian Status/Alih Status Dan Transfer Pemain Abraham EWT Bagian Medis 1. dr. Willy Handoko 2. dr. Muh Eko Irawanto 3. dr. Hat Sukarmadani Bagian Marketing dan Media ─ Komisi Marketing / Usaha 1. Ir. H. Sudjadi 2. Drs. Anung Indro S, MM 3. H. Sharif Lembah 4. Sri Mulyani 5. Sudiyanto 6. Drs. Agus Pramono ─ Komisi Media 1. Mayor Haristanto 2. Dra. Ninik Widaningsih 3. Joao Widodo, Bagian Umum Koordinator TotokSupriyanto, ─ Komisi Perlengkapan 1. Irianto 2. Suhabso ─ Komisi Lapangan 1. Drs. Paulus Haryoto 2. Herry Isrianto ─ Komisi Transportasi 1. Joko Suprapto 2. Sarjono Badan Pemeriksa Keuangan BPK 1. 2. Sukirno Sekertaris Sumber Arsip Data PERSIS Solo Sejak tersusunnya pengurus klub sepak bola PERSIS Solo dari tahun 2006 – 2011 tidak banyak mengalami perubahan dalam struktur organisasinya. Berdasarkan struktur organisasi PERSIS Solo maka dapat dilihat bahwa organisasinya tersusun rapi dan dikelola secara profesional. Karena adanya kepengurusan yang dikelola secara profesional maka dalam proses perkembangannya tidak banyak mengalami kendala dalam organisasinya. Dalam organisasi rapat yang diadakan hanya pada saat adanya kompetisi internal, kompetisi liga remaja, kompetisi divisi utama dan pembahasan hal-hal terkait dengan perkembangan sepakbola. Terkait antara anggota satu dengan anggota lain sehingga sulit menentukan rapat kerja. Realitas rencana kerja terkadang tidak dilaksanakan terkendala biaya. 2 Anggaran Dasar AD dan Anggaran Rumah Tangga ART PERSIS Solo Semakin banyak anggota dalam suatu organisasi akan banyak permasalahan yang muncul. Perlu mempunyai peraturan yang harus dipenuhi oleh anggotanya. Dalam PERSIS AD ART memuat ketentuan dalam disiplin organisasi. Ketentuan-ketentuan tersebut harus dipatuhi oleh setiap anggota organisasi. AD ART PERSIS Solo juga dijadikan sebagai landasan dalam Surat Keputusan, Rapat Kerja dll. 3 Rencana Kerja PERSIS Solo Program Kerja PERSIS Periode tahun 2006-2011 merupakan seluruh rangkaian kegiatan yang diselenggarakan PERSIS selama tahun 2006-2011, dalam rangka mencapai tujuan yang diamksud dengan AD ART yang melibatkan seluruh komponen organisasi yang berada dibawahnya. Pada hakikatnya program kerja merupakan program pembinaan persepakbolaan yang berkesinambungan untuk meningkatkan kinerja seluruh unsur pembinan dan prestasi PERSIS. Tentu saja dalam menjalankan pembinaan agar mencapai prestasi perlu memperhatikan hal-hal berikut a Memperjuangkan bersama secara nyata profesionalisme semua pelaku sepak bola daerah dari PERSIS hingga klub-klub lain. b Memperkuat etika berorganisasi yang ditandai tegaknya peraturan persepakbolaan yang bersifat universal. c Menjunjung tinggi azas Fair Play dan sportivitas dalam permainan sepak bola. d Memberantas berbagai bentuk suap, mafia wasit dan pengaturan skor e Memerangi narkoba sebagai musuh bangsa dan wabah berbahaya bagi persepakbolaan Arsip Data PERSIS Solo Berikut ini merupakan program kerja tahun 2006-2011 PERSIS A. Bidang Pembinaan 1. Bagian Wasit dan Kompetisi Bidang pembinaan akan merumuskan kebijakan mengenai segala sesuatu yang berkaitan dengan kompetisi antar klub. Pembinaan perwasitan akan menjadi prioritas untuk pengembangan, mengingat peran wasit sangat penting dalam kemajuan persepakbolaan. Jumlah wasit yang ada dan aktif diseluruh wilayah diinventarisasi, termasuk dengan jenjang, syarat yang harus dipenuhi serta kualitas yang dimiliki. Kursus-kursus wasit akan dilaksanakan secara berkala sesuai dengan tingkatannya. Begitu juga dengan penataran wasit pada jenjang lanjutan diprioritaskan bagi pembukaan kesempatan. Bidang Sumber daya menetapkan program yang dijadikan landasan yang sesuai dengan arahan PSSI, yaitu a Menyusun standart peraturan tentang perwasitan sekaligus sosialisasinya. b Menindaklanjuti kasus-kasus perwasitan dengan koordinasi dengan bidang terkait. c Menyusun konsep baku tentang peremajaan sistem promosi wasit. 2. Bagian Pembinaan Usia Muda Menindaklanjuti kehendak untu menyiapkan generasi pemain dan tim yang tangguh, pembinaan usia dini akan menjadi prioritas perhatian utama dalam kepengurusan. Bidang pembinaan akan mendorong berbagai pihak antara lain institusi pendidikan, SSB atau diklat agar turut menggelar turnamen sepak bola yang dapat melibatkan anak-anak dan remaja. Program yang ditetapkan antara lain a Merencanakan dan melaksanakan kompetisi c Menyiapkan petugas untuk suatu kompetisi d Pengajukan konsep peraturan pertandingan e Melakukan evaluasi atas semua kegiatan kompetisi B. Bidang Organisasi dan Keanggotaan Beberapa agenda rutin bidang Organisasi adalah a Fasilitator Muscab b Pengukuhan Pengurus Cabang PERSIS dan Klub Anggota Persis c Pembinaan dan pelayanan informasi kepada anggota d Menyusun PO sesuai dengan kebutuhan organisasi Yang perlu diperhatikan oleh bidang organisasi adalah masalah status, alih status dan transfer pemain. Banyaknya kasus pemain yang timbul dalam pelaksanaan kompetisi baik yang diakibatkan pemain telah dibentuk bagian status, alih status dan transfer pemain diproyeksikan untuk lebih fokus dalam mengevaluasi, investigasi dan mengurus permasalahan-permasalahan status, alih status dan transfer pemain pada kompetisi PERSIS. Kemudian memprogramkan diantaranya merekomendasikan kepada pengurus atas interprestasi permasalahan pemain dan mengusulkan pengesahan pemain yang diturunkan pada kompetisi. C. Bidang Usaha dan Promosi Memperhatikan perkembangan sepak bola pada saat ini yang semakin pessat membawa dampak bertambahnya program-program PERSIS yang membutuhkan pembiayaan yang cukup besar. Kebutuhan biaya yang besar ini menuntut kerja keras dan cepat dari bidang Usaha dan Promosi. Bidang ini mengupayakan akses ke dunia usaha secara taktis dengan penggunaan media guna mengakrabkan persepakbolaan dengan publiknya. Beberapa kegiatan penyebaran informasi yang tersusun ditingkatkan diantaranya kerja sama dengan harian surat kabar dan stasiun TV sebagai media untuk meningkatkan minat dunia usaha untuk ikut b. Manajemen PERSIS Solo Manajemen PERSIS Solo yang berisikan suatu perencanaan dan pengaturan klub yaitu mengendalikan, mengorganisasi, mengkoordinasi, memerintah, dan merencanakan kegiatan yang ada maupun yang akan diselenggarakan. Manajement dibuat oleh pengurus pada setiap turnamentnya. Masa tugas manajement PERSIS Solo ditetapkan untuk satu musim kompetisi dan secara periodik akan dilakukan penilaian oleh pengurus harian PERSIS. Kegiatan yang dilakukan oleh manajement klub sepak bola PERSIS Solo meliputi beberapa bagian antara lain 1 Perencanaan planning Setelah tim manajemen dibentuk oleh pengurus. Manajemen membuat sebuah rencana kerja atau perencanaan untuk pelatih dan altetnya dalam kompetisi sepak bola yang akan diikuti. 2 Pengorganisasian Organization Manajemen membentuk sebuah tim kepelatihan dan merekrut pemain. Tim kepelatihan terdiri dari pelatih kepala, asisten pelatih teknik, asisten pelatih fisik, asisten pelatih kiper, dan bagian medis dan massase. 3 Pengarahan Direction Setelah membentuk tim kepelatihan dan merekrut pemain atau atlet, manajemen memberikan pengarah tentang rencana kerja yang telah dibuat oleh tim manajemen, dan memberikan target prestasi yang harus dicapai oleh PERSIS Solo. 4 Pengawasan Controlling Tim manajemen melakukan pengawasan terhadap kinerja pelatih dan pemain atau atlet. 5 Komunikasi Communication Melakukan komunikasi terhadap tim kepelatihan dan atlet maupun kepada organisasi. Komunikasi dibutuhkan agar terjalin sebuah kesatuan kerjasama yang terjaga. Menurut Bapak Sapto wawancara, 11 Mei 2012 wujud fasilitas-fasilitas untuk latihan rutin termasuk stadion, fasilitas makan cathering, medik kesehatan, armada transportasi apabila pertandingan dilakukan diluar kota solo. Secara singkat alur yang dilakukan oleh Manajemen dapat dilihat pada gambar berikut ini membentuk membentuk mempertanggungjawabkan mempertanggungjawabkan Gambar 6 . Alur kerja manajemen Keterangan Berdasarkan gambar diatas alurnya bermula pada saat pengurus membentuk manajemen kemudian manajemen membentuk tim kepelatihan dan merekrut pemain atau atlet. Manajemen memberikan pengarahan, controlling dan evaluasi terhadap tim kepelatihan yang telah dibentuk. Pada akhir turnamaen tim kepelatihan dan atlet mempertanggung jawabkan kepada manajemen. Manajemen mempertanggungjwabkan kinerjanya kepada pengurus. 3. Pelatih, Program Latihan dan Atlet Klub Sepak Bola PERSIS Solo
- Arema FC diminta mengubah struktur organisasi manajemen mereka saat ini. Hal tersebut bertujuan agar klub berlogo singa mengepal ini lebih profesional dan modern dalam pengelolaan. Permintaan ini diungkapkan Match Commisioner AFC, Ronny Suhatril. Ronny sendiri merupakan salah seorang yang dimintai saran oleh direksi Arema FC dalam proses pemulihan mereka pasca-Tragedi Kanjuruhan. Menurut Ronny, ke depan, struktur organisasi Arema FC bisa jadi lebih gemuk. Namun, hal ini bertujuan untuk berjalannya organisasi di klub tersebut. "Tujuannya agar semua berjalan lancar, karena manajemen klub sepak bola ini adalah sebuah sistem," tutur Ronny. "Banyak hal yang harus dikerjakan sesuai dengan tupoksinya," ia menambahkan. Simak artikel selengkapnya di bawah ini.
struktur organisasi klub sepak bola